“ SEJARAH SINGKAT HIZIB MIFTAH SHOLAWAT “
Setelah menamatkan pelajaran di pesantren Kyai Kholil (1235 – 1343 H) di Bangkalan Madura, Mahmuri yang lebih dikenal dengan sebutan Syekh Mahmuri pergi ke Tegal, di sana beliau mengajar ngaji sambil memperhatikan perkembangan ilmu-ilmu ghaib (baik aliran putih maupun aliran hitam) yang ada di Jawa Tengah, khususnya Tegal semua informasi yang ada tentang ilmu-ilmu ghaib dikumpulkannya, berikut dengan amalan-amalannya, dan kelebihan-kelebihan serta kelemahan - kelemahannya.
Sesudah sekian lama memperhatikan semua itu, beliau kembali ke Bangkalan untuk menemui Kyai Kholil dengan maksud melaporkan semua apa yang beliau peroleh selama berada di tegal, terutama mengenai masalah ilmu-ilmu ghaib, pelu diketahui pada saat itu Tegal merupakan salah satu pusat perkembangan ilmu ilmu ghaib terbesar di pulau jawa, jadi boleh dikatakan seluruh cabang ilmu ghaib baik yang aliran putih maupun aliran hitam yang ada di pulau jawa ada pula di Tegal.
Kepada Syekh Mahmuri, Kyai Kholil mengatakan, “Bahwa hampir semua ilmu ghaib yang ada di pulau Jawa sudah beliau kuasai (tentu saja semua ilmu ghaib aliran putih) dan semua ilmu ghaib aliran hitam juga telah beliau tundukan, termasuk semua yang ada dalam catatan Syekh Mahmuri, Dari pertemuan itu, satu hizib yang menjadi andalan Kyai Kholil telah pula masuk ke dalam catatan Syekh Mahmuri”.
Kyai Kholil dikenal sebagai seorang Kyai yang dalam bahasa Jawanya disebut “Waskita, wruh sak durunge winarah”, yang berarti “Mengetahui segala sesuatu yang belum terjadi”, Oleh karena itu Syekh Mahmuri berusaha bertanya : “Pak Kyai, apakah ada lagi suatu ilmu ghaib aliran putih yang mampu menundukan seluruh ilmu-ilmu ghaib yang ada?”, Setelah menginap beberapa malam disana, barulah Syekh Mahmuri memperoleh jawabannya, Jawab Kyai Kholil adalah : “Ya ada, akan tetapi belum diturunkan oleh-Nya”.
Oleh Kyai Kholil, Syekh Mahmuri diajarkan atau diberi petunjuk tentang cara bagaimana usaha serta do’a untuk memperoleh ilmu tersebut, Yang kesemuanya itu tidak lebih dari sekedar mengikhaskan seluruh ibadah dan hanya berharap kasih sayang-Nya semata-mata lillahi Ta’ala.
Setelah itu kemudian Syekh Mahmuri kembali ke Tegal untuk melaksanakan semua petunjuk yang telah diberikan oleh Kyai Kholil Bangkalan.
Perlu diketahui juga, bahwa Kyai Kholil adalah salah seorang dari murid Syekh Nawawi Al-Bantani bin Umar, anak didiknya yang lain kini telah menjadi ulama-ulama terkemuka di Indonesia, antara lain : “KH Hasyim As’ari (Tebuireng, Jawa Timur), KH Nahjun (Tangerang, Banten), KH Asnawi (Caringin, Banten), KH Abdul Ghaffar (Tirtayasa, Banten) dan KH Tubagus Bakri (Purwakarta, Jawa Barat)”.
Secara kebetulan pada waktu itu di Pondok Pesantren Bangkalan Madura, tinggalah seorang anak laki-laki yatim piatu yang berumur 13 (tiga belas) tahun asal Tegal yang bernama Soedadi Noer.
Ia tinggal di sana hanya sebagai khadam (pesuruh) bagi Kyai Kholil, Karena karomah bisa melihat ke depan yang dimiliki Kyai Kholil, beliau segera dapat mengetahui, bahwa bakat yang dimiliki oleh anak laki-laki muda yang tinggal bersamanya itu bukanlah dalam hal ilmu agama umum.
Maka sebagai tanda dan rasa terima kasih kepada anak muda yang telah berbakti kepadanya selama sekian tahun (+ 5 tahun), beliau menyuruh anak muda itu untuk pergi ke Tegal (pulang) untuk mendampingi Syekh Mahmuri yang diharapkan kelak bersedia mewariskan ilmu yang akan diturunkan Allah SWT baginya itu kepada Soedadi Noer.
Puji syukur Alhamdulillah, setelah memakan waktu tidak kurang dari tiga tahun, dengan kasih sayang dan karunia dari Allah yang Maha Agung lagi Maha Mulia, akhirnya ilmu yang dinanti-nantikan turun juga, yaitu sekitar 10 (sepuluh) malam terakhir di bulan ramadhan tahun 1342 H atau pada bulan April 1923 M “yang kemudian dihitung dari 100 (seratus) harinya turunnya ilmu tersebut Syekh Mahmuri meninggal dunia, dan kurang lebih tepat setahun kemudian KH Kholil dipanggil oleh-Nya, yaitu pada tanggal 29 Ramadhan 1343 H atau pada bulan April 1924 M” Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan maghfirahn-Nya kepada beliau berdua, Amin.
Sesampainya di Bangkalan Madura, ternyata untuk menyambut kedatangan mereka berdua (Syekh Mahmuri dan Soedadi Noer), Kyai Kholil telah mempersiapkan 12 orang ulama andalannya untuk menguji kemampuan dan keandalan serta keampuhan ilmu yang baru diperoleh oleh Syekh Mahmuri, yang masing-masing dari mereka telah menguasai satu hizib tertentu secara sempurna, diantaranya adalah : Hizib Nashar, Hizib Al-Hikmah, Hizib Al-Lathiif, Hizib Al-Bahri dan lain sebagainya, Lalu sebagai jawaban dari Syekh Mahmuri atas semuanya itu, beliau menjawab dengan mantap tanpa disertai kurangnya rasa hormat beliau kepada Kyai Kholil dan yang lainnya, “Silahkan hadapi murid saya (Soedadi Noer) dulu”.
Memang hasilnya ternyata sesuai dengan perkiraan Kyai Kholil sendiri, jangankan satu lawan satu, “dikeroyok” dengan 12 macam ilmupun, ilmu baru itu tidak tertandingi, Bahkan sampai-sampai ilmu andalan Kyai Kholil sendiri gugur di tangan Soedadi Noer”.
Akhirnya ilmu baru itupun disahkan oleh Kyai Kholil sebagai suatu “amalan” yang baik dan haq, Dikarenakan pada waktu itu Kyai Kholil telah menguasai kurang lebih dari tujuh puluh macam hizib (ilmu ghaib) aliran putih dan ternyata dengan izin Allah Rabbul Jalaali seluruhnya berhasil ditundukan oleh ilmu baru tersebut.
Maka diberi namalah ilmu baru tersebut dengan nama “MIFTAHUL AHZAAB”, yang berarti “Pengunci Seluruh Ilmu” yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “MIFTAHUL HIZIB”, Dan konon menurut kabar dari sumber yang dapat dipercaya, yaitu guru kita sendiri “Al-Mukarrom K.H Akhmad Soleh”, Konon pada akhirnya Kyai Kholil pun turut mengamalkan ilmu tersebut.
Kemudian menyebarlah ilmu tersebut ke seluruh pelosok pulau jawa dengan pembimbing tunggal Pak Soedadi Noer (yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kyai Soedadi Noer).
Sekarang beliau sudah almarhum (+ pada usia 85 tahun) semoga beliau ridha kepada-Nya dan Allahpun ridha kepada beliau pula amin.
Dan selanjutya tugas untuk mengembangkan ilmu “MIFTAAHUL HIZIB” ini diambil alih oleh murid-muridnya yang sangat senior, diantaranya guru kita sendiri Al-Mukarom Al-Ustadz Abdul Khair Muhammad Amin, Almarhum.
Penyebaran Ilmu Sholawat ini sudah sampai ke pelosok Tanah air : Sumatera, Kalimantan, bahkan Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Perlu diketahui pula bahwa nama “MIFTAHUL JINAAN”, untuk ilmu ini didapat dari salah seorang keturunan Nabi SAW yang bernama Al-Habib Thoha Alatas, dimana menurut beliau ilmu ini telah terdaftar/tercantum di dalam kitabnya yang memuat semua ilmu-ilmu ghaib di seluruh dunia, baik yang sudah maupun yang belum diturunkan oleh-Nya.
Sedangkan nama “ILMU SHOLAWAT” untuk ilmu ini, karena penitik beratannya didasarkan pada Sholawat Nabi SAW.".
Sesudah sekian lama memperhatikan semua itu, beliau kembali ke Bangkalan untuk menemui Kyai Kholil dengan maksud melaporkan semua apa yang beliau peroleh selama berada di tegal, terutama mengenai masalah ilmu-ilmu ghaib, pelu diketahui pada saat itu Tegal merupakan salah satu pusat perkembangan ilmu ilmu ghaib terbesar di pulau jawa, jadi boleh dikatakan seluruh cabang ilmu ghaib baik yang aliran putih maupun aliran hitam yang ada di pulau jawa ada pula di Tegal.
Kepada Syekh Mahmuri, Kyai Kholil mengatakan, “Bahwa hampir semua ilmu ghaib yang ada di pulau Jawa sudah beliau kuasai (tentu saja semua ilmu ghaib aliran putih) dan semua ilmu ghaib aliran hitam juga telah beliau tundukan, termasuk semua yang ada dalam catatan Syekh Mahmuri, Dari pertemuan itu, satu hizib yang menjadi andalan Kyai Kholil telah pula masuk ke dalam catatan Syekh Mahmuri”.
Kyai Kholil dikenal sebagai seorang Kyai yang dalam bahasa Jawanya disebut “Waskita, wruh sak durunge winarah”, yang berarti “Mengetahui segala sesuatu yang belum terjadi”, Oleh karena itu Syekh Mahmuri berusaha bertanya : “Pak Kyai, apakah ada lagi suatu ilmu ghaib aliran putih yang mampu menundukan seluruh ilmu-ilmu ghaib yang ada?”, Setelah menginap beberapa malam disana, barulah Syekh Mahmuri memperoleh jawabannya, Jawab Kyai Kholil adalah : “Ya ada, akan tetapi belum diturunkan oleh-Nya”.
Oleh Kyai Kholil, Syekh Mahmuri diajarkan atau diberi petunjuk tentang cara bagaimana usaha serta do’a untuk memperoleh ilmu tersebut, Yang kesemuanya itu tidak lebih dari sekedar mengikhaskan seluruh ibadah dan hanya berharap kasih sayang-Nya semata-mata lillahi Ta’ala.
Setelah itu kemudian Syekh Mahmuri kembali ke Tegal untuk melaksanakan semua petunjuk yang telah diberikan oleh Kyai Kholil Bangkalan.
Perlu diketahui juga, bahwa Kyai Kholil adalah salah seorang dari murid Syekh Nawawi Al-Bantani bin Umar, anak didiknya yang lain kini telah menjadi ulama-ulama terkemuka di Indonesia, antara lain : “KH Hasyim As’ari (Tebuireng, Jawa Timur), KH Nahjun (Tangerang, Banten), KH Asnawi (Caringin, Banten), KH Abdul Ghaffar (Tirtayasa, Banten) dan KH Tubagus Bakri (Purwakarta, Jawa Barat)”.
Secara kebetulan pada waktu itu di Pondok Pesantren Bangkalan Madura, tinggalah seorang anak laki-laki yatim piatu yang berumur 13 (tiga belas) tahun asal Tegal yang bernama Soedadi Noer.
Ia tinggal di sana hanya sebagai khadam (pesuruh) bagi Kyai Kholil, Karena karomah bisa melihat ke depan yang dimiliki Kyai Kholil, beliau segera dapat mengetahui, bahwa bakat yang dimiliki oleh anak laki-laki muda yang tinggal bersamanya itu bukanlah dalam hal ilmu agama umum.
Maka sebagai tanda dan rasa terima kasih kepada anak muda yang telah berbakti kepadanya selama sekian tahun (+ 5 tahun), beliau menyuruh anak muda itu untuk pergi ke Tegal (pulang) untuk mendampingi Syekh Mahmuri yang diharapkan kelak bersedia mewariskan ilmu yang akan diturunkan Allah SWT baginya itu kepada Soedadi Noer.
Puji syukur Alhamdulillah, setelah memakan waktu tidak kurang dari tiga tahun, dengan kasih sayang dan karunia dari Allah yang Maha Agung lagi Maha Mulia, akhirnya ilmu yang dinanti-nantikan turun juga, yaitu sekitar 10 (sepuluh) malam terakhir di bulan ramadhan tahun 1342 H atau pada bulan April 1923 M “yang kemudian dihitung dari 100 (seratus) harinya turunnya ilmu tersebut Syekh Mahmuri meninggal dunia, dan kurang lebih tepat setahun kemudian KH Kholil dipanggil oleh-Nya, yaitu pada tanggal 29 Ramadhan 1343 H atau pada bulan April 1924 M” Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan maghfirahn-Nya kepada beliau berdua, Amin.
Sesampainya di Bangkalan Madura, ternyata untuk menyambut kedatangan mereka berdua (Syekh Mahmuri dan Soedadi Noer), Kyai Kholil telah mempersiapkan 12 orang ulama andalannya untuk menguji kemampuan dan keandalan serta keampuhan ilmu yang baru diperoleh oleh Syekh Mahmuri, yang masing-masing dari mereka telah menguasai satu hizib tertentu secara sempurna, diantaranya adalah : Hizib Nashar, Hizib Al-Hikmah, Hizib Al-Lathiif, Hizib Al-Bahri dan lain sebagainya, Lalu sebagai jawaban dari Syekh Mahmuri atas semuanya itu, beliau menjawab dengan mantap tanpa disertai kurangnya rasa hormat beliau kepada Kyai Kholil dan yang lainnya, “Silahkan hadapi murid saya (Soedadi Noer) dulu”.
Memang hasilnya ternyata sesuai dengan perkiraan Kyai Kholil sendiri, jangankan satu lawan satu, “dikeroyok” dengan 12 macam ilmupun, ilmu baru itu tidak tertandingi, Bahkan sampai-sampai ilmu andalan Kyai Kholil sendiri gugur di tangan Soedadi Noer”.
Akhirnya ilmu baru itupun disahkan oleh Kyai Kholil sebagai suatu “amalan” yang baik dan haq, Dikarenakan pada waktu itu Kyai Kholil telah menguasai kurang lebih dari tujuh puluh macam hizib (ilmu ghaib) aliran putih dan ternyata dengan izin Allah Rabbul Jalaali seluruhnya berhasil ditundukan oleh ilmu baru tersebut.
Maka diberi namalah ilmu baru tersebut dengan nama “MIFTAHUL AHZAAB”, yang berarti “Pengunci Seluruh Ilmu” yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “MIFTAHUL HIZIB”, Dan konon menurut kabar dari sumber yang dapat dipercaya, yaitu guru kita sendiri “Al-Mukarrom K.H Akhmad Soleh”, Konon pada akhirnya Kyai Kholil pun turut mengamalkan ilmu tersebut.
Kemudian menyebarlah ilmu tersebut ke seluruh pelosok pulau jawa dengan pembimbing tunggal Pak Soedadi Noer (yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kyai Soedadi Noer).
Sekarang beliau sudah almarhum (+ pada usia 85 tahun) semoga beliau ridha kepada-Nya dan Allahpun ridha kepada beliau pula amin.
Dan selanjutya tugas untuk mengembangkan ilmu “MIFTAAHUL HIZIB” ini diambil alih oleh murid-muridnya yang sangat senior, diantaranya guru kita sendiri Al-Mukarom Al-Ustadz Abdul Khair Muhammad Amin, Almarhum.
Penyebaran Ilmu Sholawat ini sudah sampai ke pelosok Tanah air : Sumatera, Kalimantan, bahkan Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Perlu diketahui pula bahwa nama “MIFTAHUL JINAAN”, untuk ilmu ini didapat dari salah seorang keturunan Nabi SAW yang bernama Al-Habib Thoha Alatas, dimana menurut beliau ilmu ini telah terdaftar/tercantum di dalam kitabnya yang memuat semua ilmu-ilmu ghaib di seluruh dunia, baik yang sudah maupun yang belum diturunkan oleh-Nya.
Sedangkan nama “ILMU SHOLAWAT” untuk ilmu ini, karena penitik beratannya didasarkan pada Sholawat Nabi SAW.".
yo...mantab...
BalasHapusAllah maha besar,,
BalasHapusAssalamu Alaikum...
BalasHapusAne jama'ah dari Kemanggisan Rawa belong...
Jama'ah Dari Bpk. karmaen kebayoran(alm)...
salam kenal...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusYang dr kemanggisan kontak ane ye 087870337719
Hapusbisa dikasih alamat pembimbing sekarang mas broo
BalasHapusAssalamu'alaikum, saya dari Jamiyyah Sholawat Tegal murid dari Al Ustad Junaedi Kalimati Setiabudi Tegal yang mana beliau belajar dan diijazahi langsung dari Kyai Soedadi Nur (Ki Dadi). terima kasih atas ulasannya di atas smoga Allah SWT ridho dengan kita dan Rosul pun ridho & tersenyum dengan kita sebagai ummatnya. mudah2an tetap istiqomah..
BalasHapusAssalamu alaykum wr. wb. Boleh minta alamat Jamiyah Shalawat Tegal? Sy juga murid Almarhum Ust. Khoir. Trm ksh. Wassalam.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDi jln. Setiabudi kota Tegal. Dekat pasar beras kalimati dkt ruko kalimati, byasa dikenal Abah Jun/Junaedi
Hapusane pernah diajari yang seru dengan di atas,,, oleh kyai syaikhu almarhum (semoga allah meridhoi sebanyak huruf yang saya baca ) ya karimal afwa dul adli anta ladzimaliki kuli syaiin ....dst ,, allahuma tsabit imanana wa tsabit islamana wa tsabit aqdamana 'ala shirotimustaqiem... mohon bimbingan lebih lanjut dari sesepuh..
BalasHapusAmalan yg diberikan kpd guru yg telah wafat sebaiknya cukup dibaca jngn dijadikan amalan
HapusAssalamu alaykum wr. wb.
BalasHapusSdr. HMS, mohon alamat makam Ust. Khoir.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalaamu'alaikum Wr Wb. Salam hangat bagi seluruh pengamal hizib sholawat miftah. Ane pun rutin menghadiri dzikir berjamaah yg dipimpin oleh putra utama Almukarrom Ust. Abdul Khoir bin Matamin diJalan Pembina Gebras bersama istri almarhum Umi Roesmiati
BalasHapusAmiin
BalasHapusLampung juga ada majelis hizib diasuh habib iqbal
BalasHapusAssalamu'alaikum , salam santu sya murid dri miftahul hizib pimpinan ust.ikshan
BalasHapusAssalamualaikum ! Ane pernah juga belajar sama ustadz oy sunter
BalasHapusAssalamu'alaikum, saya murid alm. Abah Antoni (guru besar PSBS Trenggani) juga murid terakhir alm ki Sudadi Nur. Cerita siapa yang meng ijazahi amalan sholawat ki Sudadi kok tidak dijelaskan? Padahal inti nya disana, lalu yang mencoba ilmu nya ki Sudadi yaitu kyai haji Mukhlis juga tidak di cerita kan.
BalasHapusAssalamualaikum wr wb. Saya murid Al Mukarrom Ustadz Abdul Khoir, alm. Setelah dilantik tingkat 3, saya bertemu Syaikhuna Kyai Soedadi Noer (qs) sekitar thn 85-86. Saya banyak mendapat nasehat dari Beliau.
BalasHapusKesan yang sangat mendalam dan sangat membuat saya bahagia adalah ketika Kyai Soedadi ingin pakai sendal, saya yg diminta memasukan sendal ke kaki Beliau (krn fisik Beliau yg sudah lemah).
BalasHapusSetelah peristiwa tesebut, AlMukarrom Ustadz Abdul Khoir mempersilakan saya mengamalkan amalan tingkat 5 (Pembina).
BalasHapusSaya sempat diminta Ustadz Abdul Khoirul untuk melantik seorang pengamal baru (sekarang Ir Enceng Sulaiman, MSi) dihadapan Umi R dan Bang Iim.
Tiap malam minggu masih ta'lim di gang pembina ya mohon infonya
HapusTentang pengijasahan Kyai Soedadi Noer, sepengetahuan saya (dari Ustadz Abdul Khoir) adalah dari Syeikh Mahmuri. Dan lawan tanding Kyai Soedadi adalah Kyai Mukhlash (bukan Mukhlish), yg menguasai Hizb Al Ghazali.
BalasHapusYang mengijazahi Ki Sudadi Nur bukan syeh makmuri karena beliau sebelum mengijazahi sudah wafat terlebih dahulu...
HapusJadi yang mengijazahi beliau langsung malaikat
Tidak perlu diketahui darimana amaln bagus ini akan tetapi kajianya yg harus di cari...sampai mati...sperti bliau ustadz abdul chair bertemu dwngan seorang wali...wali trsbt berkata ...maaf pak kyai?pak kyai sudah 2x bolak balik ke syurga..sekarang sudah tidak bisa ditawar lagi pak kyai harus mati.
HapusTidak sampai 1 tahun setelah pelantikan, nyata dan terbukti disaksikan puluhan orang, Bang Enceng S., berhasil menundukkan para murid senior dari SN, SinLamBa, Nampon, Margaluyu 151, dll. Peristiwa ini terjadi di hlm ITB Bandung, dlm acara silaturahim dgn sekitar 10 perguruan Tenaga Dalam.
BalasHapusKetahuilah wahai para jemaah...tujuan amalan ini adalah untuk menciptakan WALI WALI baru dalam dunia era globalisasi sekarang tujuan ke2...menciptakan panglima panglima baru sebagai pengikut imam mahdi guna membrantas para pengikut2 dajjal yg akan muncul tdk lama lagi.
HapusPeristiwa ini langsung disaksikan sendiri oleh Bang Iin (adik kandung Umi R) & Ustadz Khoir sendiri.
BalasHapusPak Ir Enceng Sulaiman, MSi sekarang berdomisili di Bandung sebagai dosen Polteknik ITB Bandung.
Semoga info ini bermanfaat.
Sholawaaaat.....3x
Cerita nya gmna mas??
BalasHapus👃👃👃
BalasHapusAllahuakbar
BalasHapusIngin mengamalkan, blog mana yg resmi memberi izajah,
BalasHapusPusat pucung
HapusDahulu bliau almargum ustdz abdul chair pernah berkata akan muncul 2 orang nanti yg akan menjadi penggantiku carilah orang itu....dia masih ada ke duanya
HapusAlhamdulillah
BalasHapusBarokallah salam saya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAssalamualaikum wr wb
BalasHapusSaya senang bisa tau kisah awal mula'y jikiran salawat,karena saya baru gabung d majelis Tangerang,Cipondoh dongkal. yg d pimpin ustd mursali yg d ijazah oleh ustd Abdul khoir
Assalamu"alaikum bang, boleh minta no kontaknya, saya deket dr cipondoh juga
HapusWa'alaikum salam wr wb ...
HapusSy belajar di cipondoh dongkal pimpinan kyai mursalih yg dipandu oleh guru syamsudin
Alhamduillah bisa saling silaturahmi di blog ini 🙏
081314480812
Assalamualaikum para jamaah miftahul hizib saya jamaah dari rawasari yaitu ustad Achmad Royani (almr) salama knl dan kompak selalu terus kan dzkir sholawat nya..
BalasHapusWlkm slm,,,senang bisa saling kenal
HapusAamiin Ya Allah
Salam kenal ane jamaah sholawat sutad ahmad bajuri yg mengijazahkan ane oleh almarhum ustad abdul khoir .ane jamaah dari jatinegara ane ingin bergabung nih
BalasHapusSalam kenal juga
HapusSilakan selalu terbuka
Asalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya jamangahnya Ustadz KH Achmad Sholeh Purwokerto, salam silaturahmi, 082323179122
BalasHapusJika ada group wa tolong di undang untuk mempererat silaturahim. 082112634406
BalasHapusAsalamualaikum.semua sodaraku jamaah miftahul hizib. Barakallah semua dari berbagai penjuru. Subhanallah gemetar hati ini. Semoga selalu berkumandang solawat dan menyatu dalam dalam diri kita. Saya jamaah dari rawasari pimpinan ustadz Achmad Royani (Alm)
BalasHapusAsllamualakum...
BalasHapusLam knal smua jama'ah miftahul hizib
Al-hamdulillah.. Assalaamu'alaikum wrwb..
BalasHapusSalam kenal smua sdr/i ku jama'ah miftahul hizib
saya, suhufi(jama'ah baru dr majelis dzikir miftahul jannah/miftahul hizib banten) smoga smua nya amanah, istiqomah, berkah& husnul khotimah.. Aamiiin🙏
baru tau saya hizib miftah ada tingkatannya
BalasHapusYa ...tingkat 5 membuat kalimat dalam asma asma nya
Hapusassalamualaikum........sy jamaah Miftahul hizib dari Tegal yg di lantik langsung dr Ki akhmad Zein ( murid Kyai Soedadi)
BalasHapus
BalasHapusAmalan yang bersih harus disertai hati dan fikiran yang bersih juga. Disini lidah kita di latih setiap hari mengucap syahadat, istighfar dan sholawat. Menurut saya ini wirid seorang waliyullah yang begitu cintanya dengan sang kholik dan rosulnya
👍
BalasHapus08993787167
BalasHapusYa , kalo yang tidak dekat dengan Ki Sudadi Nur ngga bakalan di beri tau , memang benar Hizib Miftah ada tingkatkan nya
BalasHapusMiftahul hizb ini cuma sampai tingkat 5
HapusMaaf....pak kyai soedadi noor sedang mencari kajian amalan miftakhul hizb tingkat 3 trek kpd ALLAH-NYA itu..namun blm slesai bliau mengkaji sudah diwafatkan oleh-NYA.
HapusMiftahul Hizib ada tingkatkan nya sampai dengan 12 tingkatan
BalasHapusBagi mereka yang belajar dan di ijazahi oleh murid Ki Sudadi Nur pasti tau dan paham
Amaln ini haya sampai tingkat 5 wahai para jemaah miftakhul hizb...tugas tingkat 5 adalah::MENCIPTAKAN KALIMAT DALAM ASMA ASMA-NYA.itulah tugas dari tingkat 5
HapusAmalan ini dari mulai turun sampai detik ini hanya ada satu orang yg menguasai kajian yg ssnya....saya berkata yg ssnya demi ALLAH saya berkata yg sebenar benarnya.
BalasHapusHingga saat ini orang trsbt masih hidup....jika bliau wafat maka terputuslah tali ilmu ALLAH atas amalan miftakhul hizb ini.....
BalasHapusDari muka bumi
BalasHapusPernyataan anda berlebihan, anda dari jamaah siapa?
HapusTidak perlu tau jemaah siapa....sbb dahulu bliau ustadz abdl chair pernah berkata ..Akan muncul 2 orang darri rawasari yg akan menjadi penggantiku
HapusDan 1hal...saya hanya melanjutkan perkataan almarhum ustadz abdul chair...untuk menyebarkan kajian tawassul...bkan amalan tawassul
Hapus1.Ust Royani alm,2.Ust.Rojali saya jamaah ust Rojali
HapusAssalamu'alaikum
BalasHapusSaya jamaah Miftahul hizb Banjarmasin yang dipimpin oleh ustadz Hidayat Darpayudha dilantik oleh Pak Kyai Rozali dari Jakarta
Ustdz rojali adalah tatanan 5 ahir...tatanan ustadz rojali sudah wafat ke 4 orang itu...dan skarang muncul tatanan7...tanpa tatanan maka si pengamal miftakhul hizb tidak akan dapat mencapai tingkat5
Hapusdahulu bliau ustadz abdul chair pernah menantang kpd jamaah miftakhul hizib semuahnya...siapa yg mampu membaca sholawat 1x berbanding 700rb x dlm tempo 12detik.....maka saya menantang seluruh jemaah miftahul hizb :siapa yg mampu membaca sholawat 1x berbanding 2100ribu x dalam tempo 17detik saya acungkan jempol.
BalasHapuspenjelasannya bagaimana ini, tolong di babar Saudaraku
HapusAssalaamu'alaikum saudaraku semuanya, saya mau bertanya, apakah ijazah ilmu sholawat ini hanya ada di BS tringgani, ataukah bisa belajar dan mendapatkan melalaui yg lain juga, mohon bimbingannya untuk semua saya dari bogor.
BalasHapusTringgani punya abah Benhur seangkatan Ust Abdul khair sentex,kalau di bogor paling deket ke Cisarua Ust Rojali (dulu tinggal di cempaka putih) beliau penerus Ust Abdul khair
Hapuskalo Ust Rojali pindah ke Bogor, lalu yg di rawa sari apakah masih jalan atau ndak yaa kang?
HapusKadang2 pulang ke rawasari
HapusBoleh minta no wa kang ?
HapusAssalamu'alaikum saudaraku salam kenal, saya jama'ah Sholawat miftahul jannah 44342 ......
BalasHapuswaalaikumsalam.. salam kenal kang
HapusSaran saya sebelum mengamalkannya sowan ke kyai ataupun habib yang faham ilmu nahu dan sorof karena setiap bacaan punya makna dan tujuan. Jadi bukan sekedar hafalan tapi faham maksud dan tujuan amalan tersebut buat apa, jika lebih banyak mudhorotnya ketimbang manfaatnya lebih baik jangan. Menurut ptibadi saya amalan ini bukan buat pamer ilmu melainkan untuk menambah keyakinan kepada Allah SWT
BalasHapus